Recent twitter entries...

MONETER BERBASIS EMAS, WACANA YANG KIAN SERU...

0
Kenyataan dan kondisi saat ini membuktikan kesalahan para pemikir dan praktisi kapitalisme barat tentang sistem moneter. saat ini tidak diperlukan lagi penjelasan panjang lebar dari sang ahli untuk menjelaskan ihwal sistem moneter saat ini. kita cukup mudah untuk memahami sistem moneter kita saat ini hanya dengan mengamatinya. kita juga tidak perlu lagi mendengar argumen-argumen 'ilmiah' para akademisi yang mendukung moneter saat ini. semua sudah menjadi begitu jelas meski tanpa penjelasan apapun. it is all about the fact, what we see is what we conclude!

Oleh karenanya, wacana dan pengkajian tentang pergantian sistem moneter, dari yang awalnya berbasis fiat money menjadi monter berbasis logam mulia (emas), menjadi wacana hangat yang menarik. hal ini karena beberapa kelebihan emas dibandingkan dengan uang kertas yang kita gunakans saat ini. banyak ekonom yang mengemukakan hal ini. untuk posting kali ini saya memaparkan penjelasan dari abdul qodim zalum tentang kelebihan mata uang emas dibandingkan dengan uang kertas.

Pertama, emas dan perak adalah komoditi, sebagaimana komoditi lainnya, semisal unta, kambing, besi, atau tembaga. Untuk mengadakannya perlu ongkos eksplorasi dan produksi. Komoditi ini dapat diperjualbelikan apabila ia tidak digunakan sebagai uang. Jadi, emas dan perak termasuk uang komoditi/uang barang (commodity money). Artinya, emas dan perak mempunyai nilai intrinsik (qimah dzatiyah) pada dirinya sendiri. Beda dengan uang kertas yang tidak memiliki nilai intrinsik pada barangnya sendiri. (Thabib, 2003:326).

Kedua, sistem emas dan perak akan menimbulkan kestabilan moneter. Tidak seperti sistem uang kertas yang cenderung membawa instabilitas dunia dikarenakan penambahan uang kertas yang beredar secara tiba-tiba. (h. 226). Emas biasanya tidak mudah ditemukan dalam jumlah berlimpah. Dalam perkiraan terbaik, persediaan emas global dalam 300 tahun terakhir hanya bertambah rata-rata 2 % per tahun. Tingkat pertumbuhan ini jauh di bawah pertumbuhan uang beredar berdasarkan perbankan modern yang menggunakan uang kertas. (El-Diwany, 2003:93). Dalam setahun, seluruh industri tambang emas dunia hanya menghasilkan kira-kira 2000 ton emas, sangat jauh di bawah produksi baja di AS saja yang menghasilkan 10.500 ton per jamnya pada tahun 1995. (Hamidi, 2007:109)

Ketiga, sistem emas dan perak akan menciptakan keseimbangan neraca pembayaran antar-negara secara otomatis, untuk mengoreksi ketekoran dalam pembayaran tanpa intervensi bank sentral. (Zallum, 2004:226). Mekanisme ini disebut dengan automatic adjustment (penyesuaian otomatis) yang akan bekerja menyelesaikan ketekoran dalam perdagangan (trade imbalance) antar negara. (Hamidi, 2007:137; Nurul Huda dkk, 2008:103).

Keempat, sistem emas dan perak mempunyai keunggulan yang sangat prima, yaitu berapapun kuantitasnya dalam satu negara, entah banyak atau sedikit, akan dapat mencukupi kebutuhan pasar dalam pertukaran mata uang. (Zallum, 2004:227). Jika jumlah uang tetap, sementara barang dan jasa bertambah, uang yang ada akan mampu membeli barang dan jasa secara maksimal. Jika jumlah uang tetap, sedang barang dan jasa berkurang, uang yang ada hanya mengalami penurunan daya beli. Walhasil, berapa pun jumlah uang yang ada, cukup untuk membeli barang dan jasa di pasar, baik jumlah uang itu sedikit atau banyak. (Yusanto, 2001:144).

Kelima, sistem emas dan perak akan mempunyai kurs yang stabil antar negara. Ini karena mata uang masing-masing negara akan mengambil posisi tertentu terhadap emas atau perak. Dengan demikian, di seluruh dunia hakikatnya hanya terdapat satu mata uang, yaitu emas atau perak, meski mata uang yang beredar akan bermacam-macam di berbagai negara (Zallum, 2004:227).

Keenam, sistem emas dan perak akan memelihara kekayaan emas dan perak yang dimiliki oleh setiap negara. Jadi emas dan perak tidak akan lari dari satu negeri ke negeri lain. Negara manapun tidak memerlukan pengawasan untuk menjaga emas dan peraknya. Mengapa? Sebab emas dan perak itu tidak akan berpindah secara percuma atau ilegal. Emas dan perak tidak akan berpindah kecuali menjadi harga bagi barang atau jasa yang memang hal ini dibolehkan syara'. (Zallum, 2004:227; An-Nabhani, 2004:277). Contohnya : untuk mengimpor bahan pangan, alat-alat berat, persenjataan, atau untuk membayar tenaga ahli dari berbagai bidang dari luar negeri yang diperlukan untuk membangun negara Khilafah. Dengan kata lain, tidak akan ada keuntungan investasi asing yang dapat diterjemahkan sebagai kerugian mata uang dalam negeri. (El-Diwany, 2003:98).

therefore, biarkan wacana sistem moneter berbasi emas semakin berkembang sehingga benar-benar menemukan momentumnya. then, again, fact will give us eveident....

SUBSIDI, SEBUAH DEFINISI

0
Subsidi adalah kebijakan yang terkait dengan negara (pemerintah) terhadap kepentingan dan kemaslahatan rakyatnya. wikipedia menjelaskanya sebagai berikut, subsidi adalah suatu bentuk bantuan keuangan, yang biasanya dibayar oleh pemerintah, dengan tujuan untuk menjaga stabilitas harga-harga, atau untuk mempertahankan eksistensi kegiatan bisnis, atau untuk mendorong berbagai kegiatan ekonomi pada umumnya. Istilah subsidi dapat juga digunakan untuk bantuan yang dibayar oleh non-pemerintah, seperti individu atau institusi non-pemerintah. Namun ini lebih sering disebut derma atau sumbangan (charity)

sebagaimana kita sekarang di indonesia, pemerintah juga melaksanakan strategi ini. sebagai contohnya adalah adanya subsidi pupuk, bbm, dll yang ditujukan utnuk menjaminnya stabilnya kegiatan perekonomian masyarakat, sehingga mampu untuk mendorong tercapainya kesejahteraan masyarakat.

walaupun demikian, pengertian, bentuk dan aplikasi dari subsidi tidak seragam sepenuhnya. berbeda ekonom maka beda pula kebijakannya, misalnya, sebagaimana dikatakan dalam khilafah1924.org, bahwa sikap kapitalisme terhadap subsidi berbeda-beda, bergantung pada konsep peran negara menurut aliran kapitalisme yang dianut.

pengertian dan aplikasi subsidi juga berbeda dalam tinjauan ideologis. kapitalisme, sosialisme, dan islam mempunyai definisi, bentuk dan aplikasi yang berbeda tetang hal ini yang dipengaruhi oleh pandangan dan cara berfikir mereka tentang problem kehidupan.

NEWSWEEK: KEYNES EKONOM GAY?

0
Majalah Newsweek edisi 21 Februari 2009 dalam artikel yang berjudul Who’s This Fella Keynes, Anyway?, mengungkapkan orang yang telah mati 62 tahun yang lalu ini seperti hidup lagi menjadi anggota tim ekonomi Presiden Barack Obama. Satu sisi yang diungkapkan oleh Newsweek di samping pandangan-pandangan ekonominya, bahwa Keynes adalah seorang GAY. Seorang laki-laki yang menyukai laki-laki lain sebagai pasangannya.

Perilaku GAY Keynes ini mulai ia lakoni sejak muda dan baru terhenti setelah pada tahun 1925 menikahi seorang wanita penari balet asal Rusia. Pernikahannya ia lakukan dalam umur 42 tahun.

Langkah Presiden Obama mengadopsi model kebijakan ala Keynes ini dipertanyakan dalam blog Gawker. Sebab, bagaimana mungkin urusan pemecahan permasalahan ekonomi yang sangat berat ini diserahkan pada seseorang yang memiliki perangai jahat dalam urusan hubungan sesama jenis. Keynes menyimpan hubungan rahasia gay-nya dalam sebuah buku diari. Keynes memang penuh misteri, ia merekord aktivitasnya dalam simbol-simbol huruf yang susah dimengerti oleh orang awam (jurnal ekonomi ideologis).

Apapun itu, seyogyanya dan memang seharusnya, urusan-urusan penting harus diserahkan kepada pihak yang benar dalam keahlian maupun perilaku.

LEMBAGA KEUANGAN AKAN TETAP BERTAHAN PADA MASA-MASA KRISIS

0
Pengamat ekonomi syariah, Adiwarman Azwar Karim, mengatakan, pertumbuhan perbankan syariah pada 2009 akan melesat seiring dengan beberapa kondisi perbaikan dari iklim bisnis syariah di Indonesia. Pada tahun ini diperkirakan akan banyak tumbuh bank umum syariah baru. Hal ini karena adanya kebijakan pemerintah maupun Bank Indonesia yang mendukung percepatan pertumbuhan perbankan syariah itu (republika).

Optimisme semacam ini seringkali diungkapkan oleh banyak pihak pro ekonomi syariah. dengan melihat karakterisik ekonomi syariah dan dengan menilik kondisi riil di indonesia pada masa lalu, saat ini, dan proyeksi masa mendatang, maka saya rasa wajar saya klaim mereka.

Keyakinan ini mungkin bisa dijelaskan dengan angka-angka pertumbuhan dari mereka. dalam republika mereka menjelaskan bahwa keyakinan akan perkembangan ekonomi syariah bisa terlihat dari kinerja perbankan syariah pada 2008 lalu. Sepanjang 2008, kinerja dari sisi aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan pembiayaan perbankan syariah meningkat. Januari sampai November 2008, data ketiga nya naik Rp 500 miliar sampai Rp 1 triliun untuk setiap bulan. Contohnya, pembiayaan pada Januari 2008 mencapai Rp 27 triliun. Pada November tahun yang sama menjadi Rp 38,5 triliun. DPK meningkat Rp 7 triliun menjadi Rp 34,4 triliun pada November. Asetnya pun tumbuh pesat dari Rp 35,8 triliun pada Januari 2008 menjadi Rp 47,1 triliun.

Demikianlah sekelumit fenomena tentang ekonomi syariah dengan berbagai lembaga keuangannya.

EKONOMI ISLAM LEBIH DEKAT KE JK, LEBIH JAUH DARI SBY

1
Sebagaimana dilansir oleh republika online, hingga sejauh ini setelah pemilu, sby belum menyatakan komitmennya dalam mengambangakan ekonomi syariah. bahkan pada masa kampanya sebelum pemilu, janji dan pandangan sby tentang ekonomi syariah tidak lebih menjanjikan daripada janji dan pandangan jk dalam hal ekonomi syariah.

pakar ekonomi syariah indonesia, m syafii zein, menyatakan bahwa indonesia sebenarnya mempunyai potensi besar untuk menjadi pusat perkembangan ekonomi syariah. hal ini wajar dan memang seharusnya dengan melihat kondisi dan potensi negara indonesia yang sungguh kondusif. tidak ada negara yang berpenduduk muslim lebih besar melebihi negara indonesia, dan dilain sisi kita juga sudah menyaksikan kondisi buruk perekonomian kita selama bertahun-tahun yang berdasar analisis dikarenakan aplikasi sistem ekonomi selain islam.

sehingga, mereka para pakar dan pendukung ekonomi syariah tentu saja berarap banyak dari pemimpin yang akan terpilih nantinya untuk bisa memberikan komitmennya dalam pengembangan dan penerapan ekonomi syariah.

UANG, LATAR BELAKANG KEMUNCULANNYA

0
Praktik barter yang sulit akhirnya memaksa manusia untuk bisa menemukan komoditas lain yang bisa menggantikannya dan memberikan kemudahan dalam mendapakan barang yang dibutuhkannya. pada awalnya manusia menggunakan komoditas tertentu sebagai alat pertukaran. tidak seperti alat tukar yang kita gunakan saat ini, komoditas yang dijadikan alat tukar pada jaman dulu adalah barang-barang riil dan sering kali adalah barang yang hidup. misalkan suku-suku di afrika terbiasa menggunakan sapi atau kambing sebagai alat pertukaran. di yunani masyarakatnya lebih suka menggunakan kerbau. penduduk tibet lebih suka menggunakan teh-teh ikat sebagai komoditas pertukarannya dan juga di tempat-temat lain tergantung dari kondisi sosial dan ekonomi.

namun demikian, praktik semacam ini tidak jauh berbeda dengan praktik barter, bahkan cenderung sama, sehingga tidak mampu mengatasi masalah yang manusia hadapi dengan tuntas. disinilah kebutuhan manusia akan alat tukar yang bisa diterima semua orang dan bersifat fleksibel. dan begitulah munculnya uang untuk pertama kali, yang berfungsi sebagai alat tukar dan tolak ukur yang dapat menilai barang dan jasa.

begitu pentingnnya uang dengan berbagai fungsinya, sehingga manusia pada generasi ini benar-benar mengandalkannya untuk segala aktifitas terkait dengan pemenuhan kebutuhannya.

MATA UANG BERBAGAI BANGSA KUNO

1
Logam pertama yang dijadikan alat tukar pembayaran sudah ada sejak masa yunani kuno, sekitar 4000 tahun lalu. saat itu, barang yang terbuat dari perak digunakan dalam transaksi perdagangan,meski belum berbentuk cetakan atau koin.bangsa yunani baru mencetak koin emas dan perak, selain cetakan yang terbuat dari perunggu, sekitar tahun 406 sm. dalam perkembangannya, teknik percetakan uang mereka berkembang dengan ditandai dengan munculnya koin bergambar dan berukir. mata uang utama bangsa yunani aalah drachma yang terbuat dari perak.

meski begitu ada pula pendapat yang menyatakan bahwa pertama kali yang mencetak mata uang secara sistematis adalah bangsa lydia ketika kekuasaan berada ditangan croesus (507-546 sm). namun ada pula sejarahwan yang mengatakan bahwa jauh sebelumnya bangsa indian sudah mengenal mata uang cetakan atau koin, terutama pada masa mohingo-daro (2900 sm).

bangsa persia mendapatkan teknologi percetakan uang dari bangsa lydia yang ditaklukannya pada tahun 546 sm. mulannya mereka mencetak uang berbentuk persegi empat, dan kemudian berubah menjadi bundar. koin yang terbuat dari campuran tembaga sudah dikenal di negeri cina. sayangnya tidak ada catatan sejarah yang bisa memastikan kapan campuran tembaga telah digunakan sebagai mata uang cina. koin yang terbuat dari lempengan perak sudah dikenal pada masa dinasi hang (206-220 m). berabad-abad kemudian, cina lebih dikenal dengan mata uang yang berbasis perak, sehingga sempat dijadikan standar pada saat lahinya republik rakyat cina.

sebelum abad ke 3 SM, bangsa romawi sudah menggunakan mata uang yang terbuat dari perunggu yang dinamakan dengan aes. tembaga juga menjadi bahan lain pembuatan mata uang mereka. yang pertama kali mencetak mata uang jenis ini adalah numa atau servius tullius, yang dicetak pada tahun 269 SM. sedangkan mata uang mereka yang terbuat dari emas dicetak pada tahun 268 Sm, yang dinamakan dengan denarius.